Jasa pengasihan, pelet, gendam, dan susuk kini dapat dengan mudah ditemui di media sosial.
Entos--bukan nama sebenarnya--tak ingat lagi nama dukun yang pernah ia datangi di Rangkasbitung, Banten. Yang ia ingat sang dukun sudah kelewat uzur. Yang juga membekas jelas di ingatan Entos ialah bagaimana orang "sakti" itu mengobatinya.
"Sudah meninggal kali (dukun itu) sekarang mah," kata Entos saat berbincang dengan Alinea.id di teras rumahnya di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/8).
Entos kini genap 60 tahun. Sekitar tujuh tahun Entos mendadak menderita penyakit aneh. Merasa dikerjai orang, Entos memutuskan berobat ke dukun yang terkenal moncer. Bersama istri dan saudaranya, jarak ratusan kilometer pun ia tempuh.
Di rumah sang dukun, Entos mengungkapkan, ia diminta tidur terlentang di sebuah ruangan. Ia hanya mengenakan celana dalam. Di langit-langit ruangan itu, tergantung tiga keris berbeda ukuran.
Di sudut ruangan yang lain, seekor burung jalak dalam sangkar tergantung. Bersama 12 macam kue yang jumlahnya "tak terhingga", burung itu dibawa Entos sebagai persyaratan pengobatan dari sang dukun.