Epidemiolog Universitas Griffith Australia proyeksi India, Brazil dan Indonesia berpotensi menjadi episentrum Covid-19 dunia.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, dan Pengkaji Kebijakan dan Inovasi, IPMI Business School dan Research Affiliate Harvard Kennedy School, Sidrotun Naim, memperingatkan varian Delta akan mengamuk di luar Jawa-Bali.
Dicky menyarankan, hendaknya prediksi situasi pandemi yang dibuat suatu Lembaga riset atau pakar harus menjadi dasar penyusunan strategi mitigasi, sehingga mampu mencegah skenario terburuk.
"Pada Maret 2020, saya membuat proyeksi bahwa India, Brazil dan Indonesia berpotensi menjadi episentrum Covid-19 dunia karena keterbatasan sistem kesehatan, besarnya populasi dan status sosial ekonomi sebagian besar penduduknya, ” ujar Dicky dalam webinar Narasi Institute, Jumat (6/8), dengan judul "Optimisme Ekonomi Tepatkah Setelah Puncak Pandemi terlampaui?"
Selain itu, jelas Dicky, performa pengendalian selanjutnya akan ditentukan oleh konsistensi dan komitmen para pemimpin dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia melihat ada gap pemahaman dan komunikasi antar pusat dan daerah dalam penanganan Covid-19.
“Sayang dalam 12 bulan pertama pandemi kita, belum semua daerah memahami situasi pandeminya karena keterbatasan kapasitas tes, trace dan treat (3 T). Badan Kesehatan Dunia melaporkan selama ini di Indonesia hanya 2 daerah yang relatif sudah maju menerapkan 3T yaitu Jakarta dan Yogyakarta selebihnya masih kurang, walaupun belakangan, selama masa PPKM Darurat ini daerah lain di Jawa mulai menunjukkan perbaikan,” paparnya.