Menurut Eko, jarak luncur tersebut masih dalam jarak rekomendasi yang ditetapkan BPPTKG, yakni sejauh 5 Km dari puncak.
Hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Demikian disampaikan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono.
"Aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dengan aktivitas awan panas guguran dan guguran lava. Lalu, data seismik masih didominasi oleh kegempaan karena aktivitas guguran. Sedangkan, laju deformasi electronic distance measurement (EDM) cenderung landai," ujarnya saat siaran pers, Kamis (28/1).
Kemarin (27/1), Eko mengatakan, Gunung Merapi menyemburkan awan panas guguran sebanyak 52 kali dengan jarak luncur maksimal 3 Km ke arah Barat Daya terutama di hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.
Menurut Eko, jarak luncur tersebut masih dalam jarak rekomendasi yang ditetapkan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), yakni sejauh 5 Km dari puncak.
"Sempat dilaporkan terjadinya hujan abu di beberapa tempat. Hal ini wajar, mengingat material harus produk erupsi dapat terbawa oleh angin," katanya.