Dua jenazah yang belum teridentifikasi tetap akan dilakukan pemeriksaan sampai tuntas.
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy mengungkapkan alasan terkait dua jenazah korban peristiwa kebakaran di Tambora, belum berhasil diidentifikasi. Saat ini, baru empat dari enam korban yang telah diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) yang dipimpin Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi.
Nyoman mengatakan, proses identifikasi jenazah utamanya dilakukan melalui sidik jari. Namun, kedua jenazah yang belum teridentifikasi tidak dapat dilakukan pemeriksaan melalui sidik jari yang diakibatkan dari peristiwa kebakaran. Oleh karena itu, pihaknya menambah pemeriksaan melalui identifikasi DNA.
"Jadi karena sidik jarinya enggak bisa untuk primer, kemudian kita berharap pada DNA. DNA sudah diambil sampelnya, tinggal dalam running, menunggu hasil itu," ujar Nyoman kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (19/8).
Selain itu, Nyoman menuturkan, proses identifikasi melalui data gigi atau odontogram dari kedua jenazah yang belum teridentifikasi tidak memiliki data pembanding. Hal ini yang menjadi kesulitan pihaknya dalam mengidentifikasi korban.
"Susunan gigi itu penting karena itu khas. Nah itu ada pembandingnya, misalkan dia pernah ke dokter gigi, ada foto gigi, dan seterusnya. Itu yang kemudian dicocokkan dengan jenazah. Itu namanya odontogram, yang sudah bisa berjalan yang (teridentifikasi) keempat (jenazah) ini. Yang (dua jenazah) terakhir ini, data pembandingnya enggak ada," jelas Nyoman.