Nasional

Anarko Sindikalis: Muncul di perkotaan, bercita-cita rebut alat produksi

Menurut Kenanga, untuk visi jangka pendek, direct action merupakan capaian realistis bagi pergerakan Anarko Sindikalis.

Senin, 06 Mei 2019 18:54

Ratusan orang berpakaian serba hitam, dengan masker, dan bendera merah-hitam, kocar-kacir setelah dihalau aparat kepolisian di sekitar Jalan Dipatiukur, Bandung, saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu (1/5).

Mereka melakukan aksi perusakan fasilitas umum, dan mencorat-coret mobil serta dinding di beberapa tempat, sebelum aksinya dibubarkan polisi. Menurut Antara, Rabu (1/5), massa bergerak dari arah Taman Cikapayang, Dago, menuju ke sekitar Monumen Perjuangan. Orang-orang yang tertangkap, lantas diamankan di Polrestabes Bandung.

Polisi lantas menetapkan dua tersangka pelaku aksi vandalisme itu. "Keterlibatan mereka dalam tindak pidana khususnya perusakan, aksi vandalisme. Dikenakan Pasal 170 KUHP," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (3/5).

Dari hasil penyidikan sementara, ulah keduanya menimbulkan kerugian sekitar Rp3,5 juta. Polda Jawa Barat sendiri telah mengidentifikasi ada 619 orang anggota kelompok ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 326 orang dewasa dan 293 remaja.

Tak hanya di Bandung, aksi orang-orang berpakaian hitam-hitam yang mencorat-coret bangunan dengan piloks ini juga muncul di Jakarta, Karawang, Malang, Surabaya, dan Makassar di hari yang sama. Coretan khas yang dibentuk kelompok ini adalah huruf A di dalam sebuah lingkaran.

Kelompok ini belakangan diketahui sebagai Anarko Sindikalis. “Di Indonesia baru berkembang beberapa tahun ini. Kita lihat mereka tahun lalu ada di Yogyakarta, ada di Bandung, sekarang ada di Surabaya, ada di Jakarta,” kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/5).

Armidis Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait