Nasional

Anggota Komisi VII DPR ini miris karena BUMN tak bisa sinergi

Inalum adalah BUMN yang memproduksi aluminium. Sejak beroperasi tahun 1982, produksinya tidak lebih dari 250 ribu ton per tahun.

Senin, 17 Juli 2023 11:33

Kurangnya sinergi antar Badan Usaha Milik Negara atau BUMN bukan isapan jempol. Kondisi ini membuat peluang yang bisa ditangguk hilang sia-sia. Hal itu terbukti dari belum sinerginya antara PT Inalum dengan PT PLN (Persero) dalam penyediaan setrum.

Anggota Komisi VII DPR RI Nasril Bahar menjelaskan, sampai saat ini belum ada kata sepakat ihwal harga listrik antara PT PLN dengan PT Inalum. Ini membuat produksi aluminium PT Inalum terhambat di tengah kebutuhan aluminium domestik yang cukup besar.

Inalum adalah BUMN yang memproduksi aluminium. Sejak beroperasi tahun 1982, produksinya tidak lebih dari 250 ribu ton per tahun. Sementara kebutuhan dalam negeri sebesar 1,5 juta ton per tahun. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan itu Indonesia harus impor.

"Padahal kita kaya bauksit. Hal ini karena PT Inalum tidak memilik energi listrik yang cukup untuk proses produksinya," ujar Nasril disitat dari laman DPR, Senin (17/7). 

Nasril menjelaskan, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang "dimiliki" Inalum seperti PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga, PLTA Asahan I, tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik Inalum untuk mencapai target produksi. Inalum butuh tambahan energi listrik.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait