Pengamatan yang dilakukan hingga pukul 12.00 WIB juga mengidentifikasi adanya satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm.
Awan panas guguran terpantau dari puncak Merapi pada 9 Desember pukul 16.38 hari ini. Tercatat di seismogram amplitudonya adalah 21 mm dengan durasi 174 detik. Jarak luncuran sepanjang 2.200 meter ke arah Kali Bebeng, Magelang.
Berdasarkan pengamatan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan resminya, gempa guguran tersebut, memiliki amplitudo 3-16 mm dengan lama gempa 41-162 detik. Awan panas itu disertai dengan 23 kali gempa guguran.
Pengamatan yang dilakukan hingga pukul 12.00 WIB juga mengidentifikasi adanya satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 22 detik. Di samping itu terjadi dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-4 mm dan lama gempa 50-181 detik.
Kendati demikian, gunung api tertutup kabut sehingga asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan dan angin lemah bertiup ke arah barat. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Kali Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, dan Kali Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta diharapkan melakukan antisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.