Nasional

Bahlil ungkap alasan Jawa Barat raih investasi tertinggi tapi penduduk miskin juga tinggi

Tercatat per September 2022, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat adalah tertinggi kedua, yaitu mencapai 4,05 juta orang.

Minggu, 29 Januari 2023 08:20

Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi tertinggi pada kuartal IV-2022 dan sepanjang 2022 yang paling tinggi diraih oleh Provinsi Jawa Barat. Kondisi ini berbanding terbalik dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan penduduk miskin di Jawa Barat justru tertinggi kedua per September 2022.

Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, capaian realisasi investasi di Jawa Barat pada kuartal IV-2022 dan sepanjang 2022 menjadi yang tertinggi, yaitu masing-masing sebesar Rp46,2 triliun dan Rp174,6 triliun. Tapi berdasarkan laporan BPS, tercatat per September 2022, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat adalah tertinggi kedua, yaitu mencapai 4,05 juta orang.

Tak hanya itu, berdasarkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2022, provinsi dengan jumlah pengangguran tertinggi diduduki oleh Jawa Barat sebanyak 8,31%, disusul Kepulauan Riau 8,23%, Banten 8.09%, dan DKI Jakarta 7,18%.

Bahlil menanggapi hal ini dengan alasan, Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk yang tertinggi di Indonesia. Sehingga meskipun investasinya tertinggi,jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya juga sangat tinggi, maka penduduk miskin juga masih tinggi. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per Desember 2022, Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbanyak, yaitu 48,22 juta jiwa dari total 273 juta jiwa di seluruh Indonesia.

“Tahu nggak? Jawa Barat itu adalah jumlah penduduk terbesar di RI dari provinsi, Jawa Timur kalah loh. Jadi Jawa Barat itu harus dibandingkan juga dengan jumlah penduduknya. Jangan kau samakan jumlah penduduk Papua dengan Jawa Barat,” ujar Bahlil kepada Alinea.id pada konferensi pers realisasi investasi triwulan IV-2022, ditulis Minggu (29/1).

Erlinda Puspita Wardani Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait