"Batu sebesar apa yang bisa menghancurkan kepala Yusuf sampai pendarahan?"
Isak tangis mewarnai pertemuan antara perwakilan anggota Komisi III DPR RI dan Endang Yulida di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10). Kepada anggota DPR, ibu kandung Yusuf Kardawi itu mengeluhkan kasus kematian putranya tidak diusut serius.
"Kenapa anak saya Yusuf dianaktirikan kasusnya. Tidak ada progres sama sekali yang saya dapatkan," kata Endang kepada Wakil Ketua Komisi III Desmond J. Mahesa.
Yusuf merupakan salah satu mahasiswa yang tewas dalam aksi unjuk rasa menolak revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Selain Yusuf, Imawan Randi juga turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Endang mengatakan telah memperjuangkan keadilan bagi anaknya ke Polda Sulteng. Dia bercerita dua kali bertemu Kapolda Sulteng setelah mendapatkan kabar bahwa kasus kematian anaknya telah ditangani Mabes Polri.
Menurut Endang, Kapolda Sulteng mengklaim tidak ada perlakuan berbeda terhadap kasus Yusuf dan Randi. Dalam salah satu pertemuan, Kapolda mengatakan, kasus Yusuf lamban terungkap karena kurangnya saksi-saksi.