Hanya dalam satu tahun, ketinggian Gunung Anak Krakatau sudah tumbuh menjadi 157 mdpl.
Gunung Anak Krakatau (GAK) masih terus melakukam aktifitas setelah satu tahun peristiwa longsoran sebagian tubuh gunung yang mengakibatkan gelombang bencana tsunami Selat Sunda.
GAK kehilangan 2/3 ketinggian dan volume tubuhnya atau sekitar 150 hingga 170 juta meterkubik dan hanya tersisa 40-70 meterkubik.
Sebelum longsor, ketinggian gunung api purba di tengah perairan Selat Sunda itu mencapai 338 meter dari permukaan laut (mdpl). Usai longsor dan menyebabkan gelombang tsunami, ketinggiannya tinggal menyisakan 110 mdpl. Tetapi hanya dalam satu tahun, ketinggian GAK ternyata sudah tumbuh menjadi 157 mdpl.
Berdasarkan hasil pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), GAK masih mengeluarkan hembusan abu vulkanik, sehingga menyebabkan terjadinya aktifitas kegempaan.
"Untuk sekarang kegiatannya sedikit menurun, kegempaan didominasi hembusan dan low frekuensi saja. Status masih waspada," kata Kepala Pos Pantau GAK Lampung, Andi Suandi saat di konfirmasi, Rabu (25/12).