Bali dipilih sebagai lokasi acara karena memiliki nama rupabumi yang sarat dengan unsur budaya.
Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) mengadakan International Training on Toponymy di Bali, 19-23 Juni 2023. Kegiatan mengusung tema "Geographical Names as Cultural Heritage".
"Pemilihan tempat pelatihan di Bali selaras dengan reputasi Bali sebagai salah satu ikon wisata di Indonesia dengan keragaman budaya yang dimiliki dan penamaan rupabumi yang menyertainya," bunyi BIG dalam situs webnya, Rabu (21/6).
Toponimi merupakan ilmu yang mempelajari tentang nama rupabumi. Penamaan suatu tempat seringkali terkait dengan latar belakang, sejarah, budaya, tradisi, hingga adat istiadat yang melekat pada suatu wilayah.
Kegiatan diikuti sejumlah negara, termasuk anggota UNGEGN. Bahkan, terdapat tujuh negara lain tercatat sebagai peserta pada hari pertama, yakni Brunei Darussalam, Arab Saudi, Laos, Malaysia, Oman, Yordania, dan Vietnam.
"Pelatihan ini merupakan wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dari masing-masing negara. Penting bagi kita semua untuk memahami pembakuan nama rupabumi dalam kaitannya dengan pelestarian budaya," tutur Dalam sambutannya, Kepala BIG, Muh. Aris Marfai, dalam sambutannya.