Listrik mati di sebagian besar Pulau Jawa bukan kali ini saja terjadi.
Peristiwa listrik padam alias mati lampu pada Minggu (4/8) di sebagian besar wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah selama berjam-jam, membuat publik geram dan kecewa kepada Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero). Presiden Joko Widodo pun terlihat kesal dengan kejadian ini.
Senin (5/8) pagi, Jokowi pun menyambangi Kantor PT PLN pusat dan bertemu para petinggi perusahaan listrik itu. Dalam pertemuan Jokowi dengan pihak PLN, ia sempat menyindir tentang tata kelola dan kinerja PT PLN.
“Pertanyaan saya, bapak-ibu semuanya kan orang pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkulasi kalau akan ada kejadian-kejadian, sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop,” kata Jokowi dalam pertemuan tersebut.
Jokowi menyebut, peristiwa serupa pernah terjadi pada 2002. Saat itu, listrik di Jawa dan Bali padam. Pemadaman listrik massal memang bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada 1991 dan 1997, jaringan listrik Jawa-Bali pun pernah mengalami gangguan dan menimbulkan gaduh.
1991, akibat musim kemarau