Nasional

BMKG: Inflasi dan perubahan iklim tantangan serius Indonesia

El Nino dan IOD+ yang terjadi di Indonesia pada periode ini, jelas Dwikorita, tergolong kategori moderat dan lemah.

Senin, 31 Juli 2023 22:01

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan inflasi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya perubahan iklim yang berfokus pada dampak El Nino dan IOD+ (Indian Ocean Dipole). 

Fenomena El Nino dan IOD+ ini, kata mantan Rektor UGM Yogyakarta itu, memiliki pengaruh besar terhadap inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ini karena El Nino dan IOD+ memengaruhi pasokan bahan pangan yang kemudian membuat inflasi meningkat. 

Dwikorita menjelaskan, fenomena El Nino dan IOD+ membawa dampak buruk bagi banyak negara, termasuk kegagalan panen, ketersediaan air bersih yang terbatas, dan meningkatnya risiko kebakaran hutan akibat pemanasan global. 

"Data menunjukkan bahwa fenomena El Nino dan IOD+ terjadi selama Agustus hingga September 2023," kata Dwikorita saat penyerahan Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan untuk Kinerja Pengendalian Inflasi Daerah di Kementerian Dalam Negeri, Senin (31/7). 

Kemunculan El Nino dan IOD+, jelas Dwikorita, kini lebih sering terjadi, yaitu setiap 2-3 tahun sekali. Frekuensi berulang lebih cepat dibandingkan tahun 1980-an yang terjadi setiap 7 tahun sekali. Ini rentan terjadi kekeringan dan pemanasan global. 

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait