Bibit tersebut berpotensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam hingga 72 jam ke depan sehingga mempengaruhi cuaca.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya suspek area di wilayah Laut Timur yang berpotensi menjadi siklon tropis dalam waktu 24 jam hingga 72 jam ke depan.
Masyarakat lantas diminta mewaspadainya potensi cuaca ekstrem yang diakibatkannya pada hari ini (Jumat, 24/12) hingga Minggu (26/12), yang sekalipun arahnya cenderung bergerak menjauhi wilayah Indonesia menuju selatan barat daya ke perairan Australia.
Dalam masa perkembangan menjadi siklon tropis, menurut BMKG, ada potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir. Pun berpeluang terjadi angin kencang dan gelombang tinggi.
BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat berpeluang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku. Sementara itu, angin kencang berpotensi melanda wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggata.
Di sisi lain, BMKG memantau adanya bibit siklon tropis 98W tumbuh di wilayah Samudera Pasifik utara Papua. Ini bakal berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia berupa gelombang 1,5 meter hingga 2,5 meter di sejumlah wilayah, seperti perairan Utara Sulawesi, perairan Maluku, perairan Halmahera, dan Perairan Papua Barat.