BNPT menegaskan terus melakukan proses verifikasi, karena data tentang eks ISIS asal Indonesia masih bersifat informasi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengaku mengalami kesulitan untuk mengakses lokasi eks kombatan Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS asal Indonesia. Hal itu menjadi kendala dalam verifikasi yang sedang dilakukan.
"Kami sudah ke sana, (tetapi) enggak bisa masuk. Kami sudah sampai ke Turki, sampai ke Damaskus (Suriah), tetapi enggak bisa masuk," kata Suhardi, di Jakarta, Selasa (10/3).
Meski demikian, Suhardi menegaskan terus melakukan proses verifikasi, karena data tentang eks ISIS asal Indonesia masih bersifat informasi.
"Itu masih data informasi. Dari sekian ratus yang teridentifikasi, kami belum benar-benar yakin. Kami juga belum tahu di mana posisi mereka," ujar dia.
Lantaran tidak mempunyai akses, BNPT lebih mengandalkan kolega di sana, seperti Palang Merah Internasional dan beberapa lembaga asing lainnya yang memiliki akses.