Koordinasi dengan RS Polri dilakukan untuk mendapat data korban yang lebih lengkap.
Direksi BPJS Ketenagakerjaan mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto (RS Polri), untuk melakukan koordinasi terkait data penumpang korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610. Pasalnya menurut BPJS Ketenagakerjaan, data manifes sangat terbatas untuk mencari data peserta yang terdaftar dalam program asuransi tersebut.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengatakan data manifes hanya memberikan nama depan dan nama belakang korban. Adapun BPJS Ketenagakerjaan membutuhkan nama lengkap dan data yang lebih komprehensif. Oleh karenanya, ia melakukan koordinasi dengan pihak RS Polri untuk meminta data korban yang telah diberikan pihak keluarga.
“Dari data laporan manifes yang masuk kepada kami, ditengarai ada 31 penumpang yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Agus di RS Polri di Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Menurut dia, selain untuk memastikan jumlah korban yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, koordinasi dengan pihak RS Polri juga untuk mempercepat prosedur pencairan. Kendati demikian, kepastian jumlah penumpang yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan akan menunggu hasil resmi identifikasi tim DVI.
Ia menjelaskan, nantinya para korban yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan akan mendapatkan tunjangan berupa tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan kematian, tunjangan pensiun, dan tunjangan jaminan hari tua. Seluruh tunjangan itu akan diberikan setelah pihak keluarga mengajukan klaim ke BPJS Ketenagakerjaan, dengan membawa surat kematian.