Nasional

BPK nonaktifkan ASN BPK yang terkait OTT Bupati Bogor

BPK mengaku sangat prihatin dengan kejadian terkini yang turut melibatkan pegawai BPK

Kamis, 28 April 2022 15:16

Menanggapi peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) ASN Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ketua BPK Isma Yatun menegaskan, secara institusi mendukung penuh upaya KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

"BPK dan KPK selalu bersinergi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan lebih akuntabel dengan bersama menjadi garda terdepan dalam combating corruption di negara Indonesia ini. Untuk itu kami mendukung upaya penegakan integritas, independensi, dan profesionalisme, dan kami telah berkoordinasi dengan KPK terkait peristiwa ini yang dapat menjadi deterrent effect yang melanggar," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/4).

BPK mengaku sangat prihatin dengan kejadian terkini yang turut melibatkan pegawai BPK. Menurutnya, hal itu menjadi pukulan berat bagi BPK, sekaligus advance warning bagi institusi BPK RI bahwa langkah untuk memerangi korupsi dalam segala bentuknya membutuhkan ketangguhan dan dukungan semua pihak.

Apalagi, BPK selalu berkomitmen menegakkan nilai dasar BPK yaitu integritas, independensi, dan profesionalisme dalam setiap pelaksanaan tugas BPK. Nilai tersebut menjadi landasan institusi BPK dan dilaksanakan oleh setiap individu BPK.

"Kami sudah menonaktifkan Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jawa Barat, demikian juga dengan staf pemeriksa untuk kasus terkait. Kami juga akan memproses seluruh pegawai yang diduga terlibat sesuai ketentuan yang berlaku melalui Majelis Kehormatan Kode Etik (MKKE) BPK. MKKE merupakan suatu mekanisme untuk menegakkan kode etik BPK sebagai upaya BPK bebas dan mandiri sesuai amanat UUD 1945," papar dia.

Hermansah Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait