Ada kecurigaan dana desa itu dipakai untuk membantu OPM.
Para aparat desa di Papua atau aparat kampung diingatkan tidak menyalahgunakan dana desa yang dialokasikan pemerintah pusat dan pemkab setempat untuk membeli amunisi guna mendukung Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua Merdeka.
"Jangan pakai dana desa untuk beli peluru (amunisi) lalu kasih ke pihak ketiga, terutama yang di gunung-gunung itu. Kalau dana desa dipakai untuk membeli peluru, risiko nanti tanggung jawab sendiri. Jangan berpikir karena di pedalaman tidak ada yang memantau kalian sehingga bermain seenaknya. Uang itu bukan untuk membeli peluru untuk dikasih ke pihak sana, tidak boleh. Uang desa untuk membangun, jangan pakai untuk yang lain-lain," kata Bupati Mimika, Provinsi Papua, Eltinus Omaleng di Timika, Selasa (25/2).
Bupati Omaleng menyebut pengelolaan dana desa mendapat sorotan. Khusus di wilayah pedalaman Papua, kata dia, berkembang informasi bahwa ada oknum-oknum aparat kampung yang memanfaatkan dana desa tersebut untuk membantu perjuangan KKSB.
"Inikan ada isu-isu dan kecurigaan bahwa dana desa itu dipakai untuk membantu OPM (Organisasi Papua Merdeka), membeli peluru dan lain-lain. Saya mempertegas hal ini kepada para kepala kampung agar tidak boleh bermain-main. Jangan karena takut diancam oleh orang-orang itu lalu uang itu dikasi ke sana. Sebelum terjadi hal itu, kami wajib memberitahukan kepada aparat kampung," ujar Omaleng.
Sebelumnya, Senin (24/2), Bupati Mimika melantik 133 kepala kampung yang tersebar pada 18 distrik (kecamatan) di Mimika. Pemkab Mimika, kata Bupati Omaleng, akan mengevaluasi kinerja para kepala kampung yang telah dilantik tersebut.