Polisi menyebut adanya kontribusi salah satu calon dan motif pelaku memanfaatkan momentum pilkada di Papua.
Pemilihan kepala daerah atau Pilkada yang berlangsung di Papua diiringi dengan sejumlah tragedi. Satu hari sebelum pemilihan terjadi penembakan pesawat yang hendak mengirim logistik surat suara. Bahkan permasalahan pilkada masih berlangsung sampai saat pengiriman surat suara yang telah dihitung terjadi penyerangan kepada petugas dan polisi.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan kronologisnya. Pukul 23.00 kapal motor yang memuat rombongan pengirim surat suara yang telah dicoblos ditembak. Kapal motor berpenumpang Kepala Distrik dan sembilan anggota Polri berasal dari tempat pemungutan suara (TPS) Douw yang akan membawanya ke distrik Terere.
Polisi menduga para pelaku merupakan kelompok yang sama dengan kejadian penembakan pesawat pengantar logistik sebelumnya. Polisi juga menyebut kemungkinan adanya kontribusi salah satu calon dan motif pelaku untuk memanfaatkan momentum pilkada di Papua.
“Mereka memang memanfaatkan momentum ini untuk mengganggu dan menunjukan eksistensi mereka,” ujar Setyo saat ditemui di Mabes Polri (28/6).
Polisi terus berupaya untuk mengejar para pelaku dan mencari tempat persembunyian kelompok bersenjata tersebut. Dalam upaya pengejaran, Polisi menambahkan pengamanan dengan mengirimkan anggota Brimob ke daerah tersebut.