Pandemi Covid-19 mengancam kehidupan masyarakat adat. Namun, mereka punya cara khusus untuk mengatasinya.
Bagi masyarakat Suku Osing dan Madura di Desa Papring, Banyuwangi, Jawa Timur, pandemi SARS-CoV-2 yang menyebabkan Coronavirus disease 2019 (Covid-19) mengembalikan tradisi mengelola lumbung pangan yang disebut jurung. Dalam tradisi ini, warga menyiapkan benih jagung untuk persiapan bila masuk musim tanam kembali.
Menurut Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Papring Widie Nurmahmudy, pandemi menyadarkan warga Suku Osing untuk beradaptasi. Tradisi jurung, ujar Widie, sebelumnya berangsur telah ditinggalkan sejak 2000-an.
“Tradisi penyimpanan ini setidaknya telah membantu petani dalam mempersiapkan bekal makanan jagung selama masa pandemi,” kata Widie ketika dihubungi reporter Alinea.id, Senin (25/5).
Widie menjelaskan, sebelum melaksanakan tradisi jurung, warga mengawalinya dengan ritual adat bersih desa. Ritual itu dilakukan pada April 2020, sebulan setelah ada kabar kasus pertama warga Indonesia terinfeksi Coronavirus jenis baru.
Ritual tersebut dilakukan dengan formasi empat penjuru mata angin, mengikuti protokol kesehatan, yakni jaga jarak fisik antarorang. Biasanya, ritual itu diikuti 300 kepala keluarga.