Riau dilanda karhutla selama berbulan-bulan pada 2015 dan 2019, salah satunya dipengaruhi fenomena El Nino.
Gerakan Menolak Asap (Gemas) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan beragam aksi untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satunya adalah menata lahan gambut.
Kemudian, sambung Koordinator Gemas, Veri Syardianta, mengaudit kepatuhan korporasi, melakukan pengawasan dan pemantauan, dan menindak para pelanggar yang menyebabkan terjadi karhutla. Kelima, melakukan penyelamatan dan evakuasi masyarakat dari dampak karhutla.
Menurutnya, berbagai upaya tersebut perlu dilakukan pemerintah guna mengantisipasi karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya tidak terjadi lagi. "Agar Karhutla 2015 dan 2019 tidak terulang," katanya dalam keterangannya, Kamis (9/3).
Veri melanjutkan, dahsyatnya karhutla di Riau pada 2015 dan 2019 tidak lepas dari terjadinya El Nino kala itu. Fenomena alam serupa berpeluang terulang pada tahun ini.
"Kita harus tetap menolak adanya asap karhutla sepanjang 2023 di Provinsi Riau. Maka dari itu, sebelum terjadi karhutla, kita harus segera kawal dari sekarang," tuturnya.