Survei juga menggali respons masyarakat soal efektivitas program bantalan sosial dalam mengurangi dampak kenaikan harga BBM.
Survei nasional lembaga survei Charta Politika mengungkapkan, lebih dari 65% responden tidak setuju dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Riset ini diawali dengan pertanyaan tentang pengetahuan soal kenaikan harga BBM, di mana 95,8% responden mengetahui adanya kebijakan tersebut.
Responden kemudian ditanya persetujuannya atas kenaikan harga BBM. Sebanyak 69% responden menyatakan tidak setuju, 22% menjawab setuju, dan 9% tidak tahu atau tak menjawab.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, responden tidak setuju diberikan pertanyaan lanjutan terkait tindakan yang dilakukan untuk menyikapi kenaikan harga BBM. Pertanyaan lanjutan diberikan guna melihat implikasi dari penolakan publik terhadap sikap yang diambil.
"Pada yang menyatakan tidak setuju tersebut, 51,4% responden menyatakan diam saja, menerima kebijakan yang ada," katanya dalam keterangannya yang disiarkan di kanal YouTube Charta Politika Indonesia, Kamis (22/9).
Yunarto mengungkapkan, 21,7% dari responden yang tidak setuju menyatakan mengambil sikap menggalang protes di media sosial dan mendukung petisi online terhadap pemerintah. Sementara itu, 17,8% yang tidak setuju ikut melakukan demonstrasi untuk menentang kebijakan tersebut.