Agung menyebut, transformasi pengetahuan dari tim pemateri bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merealisasikan kursus atau pelatihan manajemen pengamanan stadion (stadium security management course) selama sembilan hari. Kegiatan ini akan berlangsung pada 25 Januari sampai 2 Februari (9 hari) bertempat di Hotel Century Park, Jakarta Pusat.
Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, kursus ini sebagai bentuk respons atas berbagai petanyaan publik terhadap perubahan dalam dunia sepak bola di Indonesia. Maka dari itu, lima pengajar dari Coventry University Inggris pun didatangkan, baik di kalangan akademisi dan dua personel komandan pengamanan pertandingan sepak bola.
"Kami dari Polri menyelenggarakan kursus ini pertama tujuannya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan kita dan kompetensi kita terutama penyelenggara maupun nanti pelaksanaan di lapangan bisa kemudian memiliki kompetensi yang baik," kata Agung, dalam keterangan, Rabu (25/1).
Agung menyebut, transformasi pengetahuan dari tim pemateri bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara. Menurutnya, saat ini penyelenggaraan pengamaman dan keselamatan pertandingan menjadi hal yang sangat penting.
Lebih lanjut, Agung menambahkan, Polri sudah mulai menata penyelenggaraan pengamanan dan keselamatan pertandingan dengan mengeluarkan peraturan kepolisian nomor 10 tahun 2022.