Nasional

Di balik kokohnya jerat perbudakan ABK di laut

"Pokoknya, kerja keras bagai kuda kerja jadi ABK di kapal mah..."

Selasa, 28 Mei 2024 12:37

Matahari belum lagi terbit sempurna di kawasan Dermaga Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Utara. Kusni, 27 tahun, sudah meringkuk di salah satu sudut dermaga. Joran pancingnya sudah lama terjulur. Namun, umpan yang pengujung tali pancing tak juga disambar ikan. 

Pagi itu, Kusni memutuskan untuk memancing di dermaga lantaran penat setelah hampir seminggu bekerja menjadi kuli bangunan. Lahir dan besar di kawasan pesisir, Kusni sudah terbiasa memancing ikan di pinggir laut.  

Tujuh tahun lalu, ia bahkan pernah mencoba peruntungan jadi anak buah kapal (ABK) di kapal penangkap ikan milik salah satu perusahan di Jakarta. Meskipun anak pesisir, Kusni hanya mampu bertahan 6 bulan jadi ABK. 

"Pokoknya, kerja keras bagai kuda kerja jadi ABK di kapal mah. Gaji sedikit, tapi lama kerjanya," ucap Kusni itu saat berbincang dengan Alinea.id di Dermaga Muara Kamal, Kamis (23/5). 

Kusni tak ingat lagi nama perusahaan yang mempekerjakan dia ketika itu. Yang dia ingat getirnya bekerja sebagai ABK, mulai dari upah yang disunat, kerja nonstop, dan nihilnya jaminan kesehatan. 

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait