Pemberian diskon itu agar pengelola tol meraih untung besar, namun pengguna jalan tol yang mudik tetap didera kemacetan.
Pemberian diskon kepada pengguna jalan tol saat mudik Lebaran tahun 2023 menuai kritik. Diskon sebesar 20% di luar waktu puncak dinilai hanya menguntungkan Badan Umum Pengelola Jalan Tol (BUPJT). Pemberian diskon itu dianggap akan mendatangkan untung besar, namun pengguna jalan tol yang mudik tetap didera kemacetan.
"Diskon tol 20% merupakan kebijakan aneh dan nanggung. Ini akal-akalan untuk mengurai kemacetan mudik karena hanya diberikan tiga hari dan di luar puncak arus mudik. Seharusnya bisa lebih baik," kritik pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat dalam akun twitternya yang disitat Minggu (16/4).
Menurut Hidayat, kebijakan itu mengindikasikan BUPJT diisi oleh mereka yang ingin meraih untung besar di tengah situasi mudik. Kebijakan memberikan diskon di luar puncak mudik itu menunjukkan keserakahan cari profit saat warga Lebaran.
"Seharusnya tol digratiskan untuk pemudik. Tujuannya agar pemudik lancar, tidak macet di gerbang tol dan untuk membantu daya beli masyarakat," tulis dia.
Jasa Marga beri diskon 20%