Nasional

Kaum milenial rentan terpapar radikalisme di medsos, DPD minta antisipasi

Potensi radikalisme paling berbahaya masuk melalui dunia digital maupun media sosial (medsos).

Rabu, 30 Juni 2021 12:11

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta, semua pihak mengantisipasi masuknya paham radikalisme hingga terorisme yang menyasar generasi milenial. Menurutnya, pelajaran agama bisa menjadi penyaring untuk meredam penyebaran paham-paham tersebut.

La Nyalla menyampaikan ini untuk menanggapi penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Dari penelitian disebutkan, potensi radikalisme paling berbahaya masuk melalui dunia digital maupun media sosial (medsos). Musababnya, medsos mudah dijangkau warga khususnya anak-anak hingga remaja.

FKPT Kalsel menyatakan, potensi paham-paham tersebut dilihat dari dimensi pemahaman sebesar 6,1%, dimensi sikap sebanyak 23,7% dan dimensi tindakan sebanyak 1,3%. Artinya, jumlah masyarakat yang tidak mengerti terhadap paham-paham itu, atau sekedar ikut saja, cukup tinggi.

"Konten-konten yang memuat teror dan ujaran kebencian sangat banyak tersebar di media sosial dan memiliki potensi yang signifikan terhadap paham-paham radikalisme dan terorisme. Ini harus menjadi perhatian serius," kata La Nyalla kepada wartawan, Rabu (30/6).

Dari penelitian FKPT juga disebutkan, indeks potensi radikalisme cenderung ada pada kalangan gen Z, dan mereka yang aktif di internet dan sosial media. Hasil penelitian yang menyebut 86% generasi Z menerima informasi keagamaan dari internet. 

Marselinus Gual Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait