Kasus penganiayaan di Merauke itu rawan jadi alat provokasi dengan mengangkat isu etnis.
Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding mengimbau masyarakat tidak membuat pernyataan provokatif terkait penganiayaan seorang warga di Merauke, Papua, oleh oknum anggota TNI Angkatan Udara. Menurutnya, kasus penganiayaan di Merauke itu rawan jadi alat provokasi dengan mengangkat isu etnis.
Kata Karding, kejadian tersebut jangan sampai menimbulkan masalah lain, apalagi sampai melebar ke isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
"Meminta semua pihak terutama provokasi-provokasi di media, harus kita atasi segera bagaimana caranya. Jangan sampai ini menjadi isu seperti kasus di Amerika, antara kelompok hitam dan putih. Jangan sampai narasinya dibawa ke sana, kita harus cegah," kata Karding dalam keterangannya, Kamis (29/7).
Berkaca dari kasus ini, Karding berharap Polri, TNI, Satpol PP atau organisasi lainnya yang sering bersentuhan dengan masyarakat bisa mendisiplinkan anggotanya, sehingga sikap saat bertemu masyarakat bisa lebih baik. Selain itu, harus segera ada komunikasi dan koordinasi dengan para tokoh masyarakat setempat.
"Pemerintah daerah dan analisis oleh intelijen misalnya sejauh apa potensi isu ini akan berpengaruh terhadap keamanan kita," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.