Pembangunan pusa sains sangat bergantung pada dukungan pemerintah daerah untuk perkembangan Iptek
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan membangun dua pusat sains baru di Indonesia pada 2018 sebagai wahana pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk masyarakat, khususnya generasi muda.
"Saat ini di Indonesia baru ada 23 pusat sains dan rencananya pada 2018 akan menambah dua baru yakni di Sumbar dan NTB. Selanjutnya 2019 direncanakan di Riau dan Sulawesi Tengah," kata Direktur Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) Kemenristekdikti, Syachrial Anas, di Bandung, Minggu (9/9).
Idealnya setiap kabupaten/kota memiliki satu wahana pusat sains sebagai bagian upaya pengenalan Iptek sejak dini.
Pembangunan pusa sains sangat bergantung pada dukungan pemerintah daerah untuk perkembangan Iptek dan kendala yang dihadapi juga terletak pada hal tersebut. Misalnya, Kemenristekdikti memberikan 10 hingga 20 alat kepada daerah yang berminat membangun pusat sains dan daerah bisa mengembangkannya.
"Pimpinan daerah itu selalu berganti, jadi kemauan politik berbeda lagi. Kalau kepala daerah yang sekarang setuju bisa jadi ketika ganti kepala daerah berbeda lagi kebijakannya," katanya.