Nasional

Eks JAT ungkap modus teroris galang dana

Cara penggalangan dana ekstremisme kerap berubah lantaran adanya penafsiran dalil secara serampangan.

Senin, 28 Desember 2020 17:53

Mantan amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Haris Amir Falah, menilai, penggalangan dana untuk kegiatan terorisme kerap bermutasi seiring perkembangan zaman. Berdasarkan pengalamannya saat aktif, modus mencari dana pada era Orde Baru (Orba) dilakukan dengan merampok.

"Ya, dulu banyak sekali bahkan di tahun '80-an sampai 90-an itu, taksi gelap itu kami rampok. Kemudian, sopirnya kami bunuh. Itu sudah terjadi berulang-ulang, terjadi puluhan kali," katanya dalam webinar Alinea Forum "Membajak Kedermawanan Rakyat; Eksistensi Kelompok Teror dan Penggalangan Dana," Senin (28/12).

Menurutnya, pencarian dana secara ekstrem itu selalu dilakukan karena terdapat doktrin darah dan harta orang kafir halal. Orang kafir yang dimaksud adalah tak termasuk golongannya atau tidak turut dibaiat.

"Kalau kekafiran, maka konsep hukumnya karena kafir itu harta menjadi halal dan darahnya menjadi halal. Bagaimana dengan cara mencari harta yang sudah dihalalkan itu? Ya, caranya dengan merampok. Itu pernah dilakukan," tutur Haris.

Selepas Orba, Haris melanjutnya, modus penggalangan dana berubah menjadi lebih lunak. Salah satu caranya, melalui kegiatan berkedok kerohanian atau sosial melalui yayasan fiktif.

Achmad Al Fiqri Reporter
Fatah Hidayat Sidiq Editor

Tag Terkait

Berita Terkait