Dipertahankannya Enzo di Akmil menepis kabar miring terkait keterlibatan dengan HTI.
Langkah TNI Angkatan Darat mempertahankan taruna Akademi Militer (Akmil) keturunan Prancis-Indonesia, Enzo Zenz Allie, turut disyukuri bukan hanya pihak keluarga. Tetapi juga bekas pondok pesantren tempat Enzo menuntut ilmu semasa duduk di bangku SMA.
Kepala Sekolah SMA Pondok Pesantresn Al-Bayan, Deden Ramdani, mengatakan pihaknya amat bersyukur atas keputusan TNI AD mempertahankan Enzo yang sebelumnya selalu dikaitkan dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI.
“Tentunya kami sangat bersyukur pada Alloh SWT, Insyaalloh rasa syukur kami ini akan kita wujudkan salah satunya dengan Sujud Syukur bersama sama keluarga besar Albayan Anyer,” kata Deden saat dikonfirmasi di Lebak, Banten, Selasa (13/8).
Menurut Deden, dipertahankannya Enzo sebagai taruna Akmil merupakan jawaban atas kabar miring yang berkembang selama ini. Kabar miring itu secara tidak langsung juga berimbas terhadap nama sekolah sekaligus Ponpes Al-Bayan.
“Bisa menjawab pemberitaan yang kemarin berkembang tentang sekolah kami dan Ananda Enzo. NKRI adalah harga mati bagi kami,” tuturnya.