Menurut Anies, Erwin Aksa tak mungkin masuk dalam bursa wagub DKI, karena tidak berasal dari partai pengusung Anies-Sandi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku heran nama pengusaha Erwin Aksa mencuat dalam bursa wakil gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, kabar tersebut tidak masuk akal karena chairman Bosowa Corporindo itu merupakan politisi Partai Golkar.
"Menurut saya, gosip ini beredar karena rendahnya kemampuan berpikir kritis untuk bisa percaya gosip ini. Begitu muncul beritanya, saya heran. Siapa ini yang iseng muter nama ini," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (7/12).
Dia mengatakan, Golkar yang merupakan partai asal Erwin, bukanlah partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 lalu.
Terlebih dua partai pengusung Anies-Sandi, yaitu PKS dan Gerindra, telah sepakat kursi wagub DKI diisi oleh kader PKS. Meski hingga saat ini, kedua partai tersebut belum menetapkan nama yang akan mendampingi Anies hingga 2022 mendatang.
"Mungkinkah nama barunya dari Partai Golkar? Wong PKS sama Gerindra aja itu belum sepakat di antara mereka, tahu-tahu muncul nama ketiga. PKS pasti enggak mau terima, Gerinda juga pasti gak mau terima. Karena namanya adalah ini dari DPP Golkar. Karena itu saya bilang jika memiliki kemampuan berpikir kritis pasti langsung berpikir hal ini tak masuk akal," kata Anies menuturkan.