Fadjroel disebut sebagai calon Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan dan berkedudukan di Kota Nur Sultan.
Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman, mengungkapkan dirinya segera mengakhiri tugas di Istana. Hari ini, Minggu (24/10), adalah hari terakhir mantan aktivis itu bertugas sebagai juru bicara presiden.
"Ini hari-hari terakhir sebelum menjalankan tugas baru. Saya menjadi duta besar, Senin (25/10) besok," kata Fadjroel dalam peluncuran buku "Demokrasi di Indonesia: Dari Stagnasi Menuju Kemunduran?" yang dihelat Public Virtue Research Institute secara daring, Minggu (24/10).
Fadjroel Rachman disebut sebagai calon Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan dan berkedudukan di Kota Nur Sultan. Informasi tersebut berdasarkan dokumen yang bersumber dari Surat Presiden RI Nomor R-25/Pres/06/2021, tanggal 4 Juni 2021.
Pada dokumen itu terdapat 33 nama calon duta besar RI untuk negara sahabat dan organisasi internasional. Informasi ini diperkuat dengan jadwal uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test/FPT) yang dijalani Fadjroel sebagai calon duta besar RI pada 14 Juli 2021.
Buku "Demokrasi di Indonesia" dieditori oleh Thomas Power dan Eve Warburton. Keduanya adalah dosen di University of Sydney, Australia. Buku hasil riset itu menyebutkan, demokrasi di Indonesia kini sedang dalam kondisi terburuk sejak reformasi berlangsung.