Forum Seniman Peduli TIM menolak revitalisasi TIM, dipicu Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2019.
Sabtu malam (7/3) di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, aktor kelompok Teater Imago dari Medan, Sumatera Utara, Surya Dharma Nasution bermonolog memerankan Arya Kamandanu. Ia tampil necis, dengan kemeja putih dan jas cokelat muda.
Arya Kamandanu adalah tokoh fiktif dalam cerita sandiwara radio legendaris Tutur Tinular—sebuah lakon berlatar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari hingga berdirinya Majapahit.
Di dalam monolognya itu, Arya Kamandanu digambarkan Surya Dharma sebagai pemimpin yang menyesal akibat menggusur kampung nenek moyangnya untuk dibangun gedung-gedung megah.
“Karena ketidaktahuannya itu, kampung nenek moyangnya tidak dia hargai,” kata Surya ditemui reporter Alinea.id usai pentas monolog di TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
Monolog itu bertajuk “Pisang Terakhir” karya Rizal Siregar. Rizal seakan ingin menyentil isu aktual revitalisasi TIM, yang saat ini masuk babak moratorium atau penghentian sementara.