Stok padi di Banten dinilai masih aman karena hanya sekitar 2% sawah yang terdampak puso.
Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan seluas ratusan sawah di Kabupaten Pandeglang, Banten, dinyatakan gagal panen atau puso. Hingga bulan ini tercatat sawah seluas 576 hektare (ha) puso.
Sawah yang mengalami gagal panen terjadi di Kecamatan Cikeusik seluas 154 ha, Kecamatan Angsana seluas 180 ha dan Kecamatan Sukaresmi seluas 242 hektare. Ketiga kecamatan ini merupakan wilayah sawah tadah hujan.
Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid mengatakan, sawah terdampak kekeringan di Banten pada bulan Juli semakin meluas, dari semula seluas 10.662 hektare menjadi 13.333 ha. Rinciannya, terdampak kekeringan ringan seluas 5.733,5 ha, terdampak sedang seluas 4.119 ha, terdampak berat 2.365 ha dan puso 576 ha.
"Terdampak puso di Banten terjadi di tiga kecamatan Pandeglang seluas 576 hektare," kata Agus M Tauchid saat dikonfirmasi pada Rabu (31/7).
Untuk mengantisipasi dampak puso yang lebih meluas, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota telah melakukan pencegahan dengan bantuan pemasangan mesin dan selang pompa air dibeberapa titik rawan terjadi puso. "Sudah kami upayakan tapi ini masalah cuaca dan petani menanam di lahan tanam hujan," katanya.