Nasional

Galau dan galabah peternak kecil di tengah wabah PMK

Di sejumlah daerah, peternak merelakan sapi dan kambingnya dipotong dan dijual dengan harga murah.

Sabtu, 18 Juni 2022 16:34

Dunia Arifin seakan runtuh saat tiga sapinya mati lantaran terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK), akhir Mei lalu. Perasaan sedih membekap hati peternak sapi perah asal Probolinggo, Jawa Timur itu. Karena stres, ia bahkan sempat jatuh sakit. 

“Badan sampai meriang. Memang sapi yang kena itu kan sapi kesayangan. Sampai sekarang, ya, saya tetap keingetan. Saya tahu rencana Allah itu indah bagi umatnya,” ucap Arifin saat berbincang dengan Alinea.id, Kamis (16/6).

Menurut Arifin, tragedi yang dia alami berlangsung sangat cepat. Pada mulanya, dari empat sapi perah yang ia punya, hanya satu sapi yang menunjukkan gejala PMK. Tak lama berselang, tiga sapi lainnya turut mengeluarkan lendir dan luka-luka pada bagian mulut. 

Di tengah kepanikan, ia sempat berupaya mengobati sapinya dengan rempah-rempah yang diracik sendiri. “Saya juga laporan ke dokter dan dikasih obat. Alhamdulillah, luka mulutnya membaik. Tetapi, sehabis itu (lukanya) pindah ke kaki. Saya kasih cairan kimia gitu,” ungkap Arifin. 

Meski rutin mengonsumsi obat, keempat sapi tak kunjung sembuh. Produksi susu mereka pun merosot tajam. Arifin bahkan sempat tidak memerah susu sapi-sapinya selama sepekan. 

Achmad Al Fiqri Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait