Gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman atau intraslab dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut-tenggara.
Gempa bumi berkekuatan M6,2 mengguncang Aceh pada Senin (16/1) sekitar pukul 05.30 WIB. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut pada kedalaman 54 km yang berjarak sekitar 41,3 km selatan Kota Singkil Baru, Aceh.
Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, Pantai Kabupaten Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah tergolong rawan tsunami.
Menurut data Badan Geologi potensi tinggi tsunami di garis pantai pada daerah tersebut berkisar antara 1,2 m hingga 2,6 m. Kendati demikian, peristiwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena tidak terjadi deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," tulis Badan Geologi dalam keterangan resmi, Senin (16/1).
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman atau intraslab dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut-tenggara.