Partai Golkar berada dalam pusaran kasus suap PLTU Riau-1 yang telah menyeret kadernya hingga merembet ke Munaslub 2017.
Partai Golkar berada dalam pusaran kasus suap PLTU Riau-1 yang telah menyeret kadernya hingga merembet ke Munaslub 2017.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku pasrah terkait dugaan aliran dana yang masuk ke penyelenggaraan Musyarawah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 2017 dari suap PLTU Riau-1.
Airlangga yang juga Menteri Perindustrian menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang tengah berjalan. Dia mempersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
"Terkait dengan pengembalian uang, karena itu sudah kembali, sepenuhnya kami serahkan kepada proses yang sedang berjalan," jelasnya di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (26/9).
Menurutnya, Partai Golkar telah mengembalikan uang suap tersebut sebesar Rp700 juta kepada KPK. Namun, tersangka Eni Maulani Saragih mengaku menggelontorkan duit Rp2 miliar untuk Partai Golkar.