Erupsi Semeru berupa awan panas guguran padal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan laharan.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, guguran awan panas Gunung Semeru mengarah ke daerah Besuk Kobokan.
"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung. Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut. Awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan," kata dia dalam pesan pendeknya, Sabtu (4/12).
Untuk diketahui, Besuk Kobokan merupakan daerah aliran sungai dan kerap terjadi banjir lahar dingin dari Gunung Semeru. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sejak beberapa waktu lalu telah melarang masyarakat berktivitas di sepanjang jalur Besuk Kobokan karena bahaya lahar dingin.
Letusan gunung setinggi 3.676 meter itu, sempat membuat panik warga yang berada di lereng Semeru. Pada saat awal terjadinya letusan, cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 22-26 °C. Serta kabut pun hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
"Teramati dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 500-800m dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 m di bawah kawah. Visual Gunung Api Semeru dominan tertutup kabut," jelas Yuda Prinardita Pura, dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, dalam laporannya.