BPPTKG mencatat dari hasil pantauan seminggu ini guguran awan panas sudah terjadi sebanyak 262 kali per hari.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari hasil pantauan seminggu ini guguran awan panas sudah terjadi sebanyak 262 kali per hari.
"Dalam minggu ini kejadian guguran itu rata-rata 262 kali per hari dengan jarak luncur maksimal 2 km," ujar Hanik dalam telekonferensi mengenai aktivitas vulkanik Gunung Merapi di kanal YouTube BPPTKG Channel, Jumat (3/9).
Aktivitas erupsi pada saat ini, lebih dominan ke arah barat daya yang di mana sejak Juli 2021 guguran dan awan panas berubah ke arah Kali Bebeng yang sebelumnya guguran tersebut berada di arah Kali Boyong.
Hal ini, bisa dilihat Hanik dari kamera termal yang ada dan menunjukkan bahwa guguran awan panas ke Kali Bebeng. Dia menjelaskan, adanya kenaikan dari ruffle dan awan panas sejak Agustu membuat intensitas erupsi menjadi tinggi.
"Jadi, dalam artian ini intensitasnya tinggi tapi masih landai tinggi," tuturnya.