Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro.
Gunung Merapi kembali meluncurkan guguran awan pada pukul 10.18 WIB, Minggu (12/12). Aktivitas Merapi tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 27 mm dan durasi 158 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya. Arah angin ke timur.
Selain itu, berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada pukul 00.00-06.00 WIB, pada periode pengamatan terjadi 43 guguran, dengan amplitudo 3-15 mm, dan durasi 24-145 detik.
"Pada periode pengamatan 00.00-06.00, jumlah hembusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 2 mm, berdurasi 13 detik," kata tim pengamat BPPTKG Heru Suparwaka, dalam keterangannya, Minggu (12/12).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat juga diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.