Gus Yahya diharap berani pimpin NU seperti Gus Dur.
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang terpilih sebagai Ketua PBNU periode 2021-2026 diharapkan membawa Nahdlatul Ulama (NU) jauh dari lingkar penguasa.
Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Abdul Gafar Karim berharap, Gus Yahya mampu menahkodai NU agar menjadi elemen penting dalam civil society. Menurut Abdul, upaya transisional yang dimulai sejak Gus Dur pada 1984 belum tuntas dilakukan.
"Menurut saya begini, NU itu seharusnya menjadi penggerak utama civil society untuk mengawasi kekuasan. Tapi godaan untuk masuk ke lingkaran kekuasaan itu harus kita akui masih sangat besar, masih sulit dilepaskan NU," kata Abdul saat dihubungi Alinea.id, Jumat (24/12) sore.
Abdul menegaskan, hal itu menjadi penting jika merujuk pada posisi NU secara luas. Kata dia, banyak keluhan dari para ahli tentang merosotnya kualitas demokrasi di dunia, tak terkecuali di Indonesia di mana terdapat andil NU.
"Menurut saya ya agenda NU mengawasi kekuasaan itu. Saya yakin Gus Yahya, bukan saja punya kapasitas, tapi punya cara pandang seperti itu. Itu yang kita harapkan, lebih berbeda dari para pendahulu yang cenderung tergoda oleh politik elektoral," ujarnya.