Kematian Hakim Jamaluddin mengingatkan kembali bahwa profesi hakim punya risiko besar.
Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) Mahkamah Agung (MA) Abdullah menyatakan perlu ada standar pengamanan bagi hakim di Indonesia.
"Kematian Hakim Jamaluddin di Deli Serdang kemarin harus diambil hikmahnya, yaitu agar setiap orang yang berprofesi sebagai hakim lebih berhati-hati dalam menemui teman atau tamu-tamunya," ujarnya saat ditemui di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu petang.
Abdullah mengatakan, kalau profesi hakim memiliki risiko yang sangat besar.
"Terlebih banyak perkara yang ditangani hakim berkaitan dengan kejahatan luar biasa dan cenderung berjejaring. Seperti perkara terorisme dan penyalahgunaan narkotika yang harus melawan bandar," ucapnya.
Kendati berisiko tinggi, tidak ada pengawalan oleh aparat berwenang kepada setiap hakim.