Nasional

Hercules dan jejak preman masa Orde Baru

Istilah preman pertama kali dikenal di Medan, Sumatra Utara, pada masa kolonial. Berasal dari bahasa Belanda, vrije man.

Senin, 26 November 2018 17:17

Lama tak terdengar, Rosario de Marshal, atau dikenal dengan nama Hercules, kembali membuat berita. Pria asal Dili, Timor-Timur (kini Timor Leste), tersebut terjerat perkara, lagi-lagi, premanisme. Pada 21 November 2018, Hercules ditangkap di rumahnya, bilangan Kembangan, Jakarta Barat.

Hercules diduga menjadi otak yang memerintahkan puluhan preman untuk menguasai lahan dan memeras penghuni rumah toko milik PT Nila Alam di Kalideres, Jakarta Barat.

Rekam jejak Hercules, yang dikenal publik sebagai bos preman, memang panjang. Menurut Agus Pramono dalam buku Rahasia di Balik Layar Kick Andy, nama Hercules berasal dari sandi di radio komunikasi, saat operasi militer di Timor Postugis (nama sebelum menjadi Timor-Timur), medio 1970-an.

Kala itu, tulis Agus, Hercules menjadi penjaga gudang amunisi tentara Indonesia, yang sedang menumpas Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente (Fretilin). Hercules mendapat musibah, tangan kanannya buntung, dan harus diterbangkan ke Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta.

“Pada 1987, Hercules mulai masuk ke Tanah Abang. Di tempat inilah kehidupannya mulai dikenal. Hampir setiap hari terjadi pertikaian antargeng. Hercules berhasil menjatuhkan satu demi satu seterunya, hingga dirinya disegani di wilayah itu,” tulis Agus.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait