Anies Baswedan akan menyulap gedung pemerintahan menjadi area komersial dan taman alias ruang terbuka hijau.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan bahwa Jakarta tetap menjadi pusat perekonomian Indonesia meskipun ibu kota dipindahkan ke Kalimantan Timur. Pasalnya, lahan-lahan yang semula digunakan sebagai perkantoran akan menjadi tempat yang berdampak bagi perekonomian dan lingkungan bagi Jakarta.
Anies menegaskan bahwa nantinya perkantoran tersebut sebagain akan menjadi wilayah komersil. Sementara sebagian lagi akan menjadi taman kota atau ruang terbuka hijau (RTH). Dengan demikian, efeknya akan menjadi lingkungan hidupnya baik dan gedung yang dikomersilkan membantu perekonomian Jakarta.
"Karena, kalau jadi komersial artinya ada kegiatan pembangunan dan itu menyerap tenaga kerja dan ada kegiatan usaha. Secara natural memang Jakarta sudah menjadi ibu kota ekonomi Indonesia," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (29/8).
Selain itu, pergerakan ekonomi di Jakarta sulit disaingi oleh daerah lain. Hal ini mengingat produk domestik bruto atau Gross Domestic Product (GDP) Jakarta paling tinggi di Indonesia.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Jakarta 2018 menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp2.559,17 triliun. Angka ini naik 8,2% dari tahun sebelumnya Rp2.365,36 triliun. "Jakarta menyumbang 17%-18% dari GDP nasional," kata Anies.