Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan mitigasi geologi guna meminimalkan risiko yang terjadi.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 217 gempa bumi tektonik terjadi di Indonesia sepanjang 2022. Gempa terjadi di berbagai wilayah dengan kekuatan bervariasi.
Beberapa wilayah merupakan daerah rawan gempa bumi mengingat posisi geologis Indonesia berada di titik pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
"Setiap hari kalau kita lihat, gempa bumi tektonik terjadi. Di tahun 2022, ada 217 kali gempa bumi tektonik yang magnitude-nya di atas 5 skala richter (SR), kemudian 26 kali terjadi kerusakan, dan sisanya tidak terjadi kerusakan. Kita kemarin tahu yang terakhir besar itu ada di Cianjur," kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/2).
Selain gempa bumi tektonik, Indonesia juga tidak terlepas dari kejadian gerakan tanah dan erupsi gunung api. Indonesia memiliki 127 gunung api yang tersebar di seluruh wilayah.
Data Badan Geologi mencatat, terjadi 1.085 kejadian gerakan tanah pada 2022. Peristiwa ini menimbulkan 208 korban jiwa dan meruksa 2.043 rumah.