Keputusan untuk meledakkan diri menjadi bukti militansi istri Abu Hamzah.
Istri terduga teroris Sibolga, Sumatra Utara, Husain alias Abu Hamzah, disebut lebih keras dan militan dalam ideologi radikalisme, ketimbang suaminya. Hal ini diakui oleh Abu Hamzah saat diperiksa oleh aparat kepolisian.
Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, hal ini terbukti dari keputusannya meledakkan diri. Upaya negosiasi yang dilakukan kepolisian selama 10 jam, tidak berhasil menaklukan istrinya.
"Abu Hamzah menyampaikan kepada tim Densus 88 Antiteror bahwa istrinya lebih keras pemahamannya dibanding dia sendiri, lebih militan," kata Dedi di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3).
Akibatnya, istri berusia 30 tahun dan seorang anaknya yang masih berusia dua tahun, tewas akibat bom yang meledak dua kali. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.30-01.40 WIB, Rabu (13/3).
Adapun Abu Hamzah, memiliki keahlian merakit bom. Selain itu, dia juga pandai memengaruhi orang-orang di sekitarnya.