Amien Rais seperti lagi tidur siang dan bermimpi di siang bolong.
Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Ade Irfan Pulungan menganggap pernyataan Amien Rais ihwal Presiden Joko Widodo menginginkan masa jabatan tiga periode tidak berdasar.
"Ucapan Pak Amien itu seperti dia lagi tidur siang, mimpi di siang bolong, terus kesamber petir. Tiba-tiba bangun, oh Pak Jokowi mau tiga periode nih. Padahal tidak punya dasar argumentasi yang kuat terhadap persoalan itu," kata Ade dalam talkshow TrijayaFM yang disiarkan secara virtual, Sabtu (20/3).
Bagi Ade, ucapan Amien Rais kontradiktif dengan perjuangan yang dilakukannya untuk reformasi 1998. Dia menyebut, mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu telah memperjuangkan pembatasan masa jabatan presiden.
"Justru kita tahu bersama Pak Aminlah yang sangat getol untuk dilakukannya pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden setelah kepemimpinan Presiden Soeharto, yang kita kenal saat ini harus dibatasi semacam oligarki, semacam apalah namanya, arogansi kepemimpinan untuk gunakan kekuasaan apa saja ya dalam pimpinan itu," tuturnya.
Dia menegaskan, sikap Presiden Joko Widodo tegak lurus dengan ketentuan Pasal 7 amendemen Pertama Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang menerangkan masa jabatan presiden dua periode.