Alat sensor getaran dasar laut dipasang untuk meminimalisir gempa bumi dan bencana tsunami di Pulau Sulawesi dan Kalimantan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi dengan dengan Universitas Cambridge dan Institut Teknologi Bandung (ITB) memasang 27 unit alat sensor getaran dasar laut atau Ocean Bottom Seismometer (OBS) di Selat Makasar, Perairan Sulawesi.
Pemasangan ini dilakukan oleh para peneliti dengan menggunakan Kapal Riset Geomarin III terhitung mulai 15 Agustus 2019 sampai akhir Agustus 2019.
"Pemasangan OBS ini di lakukan sebagai bentuk upaya untuk meminimalisir gempa bumi dan bencana tsunami di Pulau Sulawesi dan Kalimantan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Agung Pribadi di Jakarta, Sabtu (24/8).
Menurut Agung, pemilihan OBS dikarenakan selain mampu mendeteksi sinyal gempa, juga memiliki kelebihan dalam kapasitas perekaman, analisa yang lebih baik serta sistem peringatan dini yang efektif.
Berdasarkan laporan dari BLU P3GL, kegiatan ini menjadi bagian dari riset pengembangan pemodelan untuk wilayah Sulawesi yang sebelumnya telah dikembangkan oleh ITB Bandung dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).