"Kasus Covid-19 mencapai 4.144 kasus baru. Saya minta ujian kompetensi guru dilakukan daring atau ditunda," tegas Sulhy.
Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN), Ahmad Sulhy, mengaku, telah bersurat ke Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkait pengaduan kegiatan ujian pemetaan kompetensi guru.
Menurut dia, kegiatan ujian pemetaan kompetensi guru yang bakal digelar secara tatap muka pada 21-24 Juni 2021 membahayakan peserta. Sebab, saat ini kasus di ibu kota sedang mengalami lonjakan yang begitu tinggi.
"Kasus Covid-19 mencapai 4.144 kasus baru. Saya minta ujian kompetensi guru dilakukan daring atau ditunda," kata Sulhy dalam keterangan tertulisnya, Jumar (18/6).
JMN juga bersurat ke Koordinator Komisi E/Wakil Ketua DPRD DKI dan Ketua Komisi E DPRD DKI, agar acara komptensi guru ditunda atau dilakukan secara daring. "Sehubungan adanya pengaduan dari guru-guru di wilayah Jakarta Barat tentang akan dilaksanakannya kegiatan ujian pemetaan kompetensi guru seluruh wilayah DKI dengan tatap muka atau diwajibkan guru-guru sebagai peserta hadir di tempat ujian. Ini nantang namanya," tegasnya.
Dia berharap, kegiatan digelar secara daring maka harapan para guru-guru peserta ujian untuk pelaksanaan ujian tetap berlangsung tapi dilaksanakan dengan metode online dengan dipantau via zoom. "Agar tidak muncul klaster baru penyebaran Covid-19 yang sangat dikhawatirkan para guru-guru," tutur Sulhy.