Jokowi khawatir anggota Dewan Pengawas KPK dirisak publik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mempelajari nama-nama calon anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) yang diusulkan kepadanya. Menurut Jokowi, anggota Dewas KPK harus benar-benar orang yang kompeten dan bisa diterima berbagai pihak.
"Jangan sampai kita keliru kemudian masyarakat ada yang tidak puas kemudian malah (anggota Dewas KPK) di-bully. Kasihan kan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12).
Lebih jauh, Jokowi mengatakan, nama-nama anggota Dewas yang ia kantongi belum final. "Belum rampung, baru finalisasi. Kita juga sama melihat satu per satu track record-nya seperti apa, integritasnya. Kita jangan sampai keliru kemudian masyarakat ada yang tidak puas," ujar dia.
Terpisah, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang berharap Jokowi memilih orang-orang yang berintegritas sebagai anggota Dewas KPK. "Datang dengan integritas, datang dengan niat membersihkan korupsi di Indonesia tanpa ada isu-isu transaksional," kata Saut di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (13/12).
Saut mengatakan, hingga kini ada 7.000 surat aduan yang dikirim masyarakat ke KPK. Sebanyak 30% di antaranya ditengarai aduan kasus korupsi yang valid dan bisa ditindaklanjuti oleh penyidik lembaga antirasuah.